Perusahaan import dan wholesale di Indonesia menghadapi tantangan operasional yang jauh lebih kompleks dibandingkan bisnis retail biasa. Fluktuasi kurs, biaya logistik yang terus berubah, perhitungan landed cost yang rumit, proses pemesanan luar negeri yang panjang, serta kebutuhan kontrol stok
multi-gudang menjadikan sistem ERP import wholesale yang terintegrasi sebagai kebutuhan kritis.
Di sinilah SAP Business One (SAP B1) menjadi solusi yang stabil dan terbukti untuk mengelola end-to-end proses import, mulai dari pembelian, shipment tracking, perhitungan biaya kontainer, warehouse, hingga penjualan wholesale. Jika Anda baru mengenal SAP B1, Anda dapat membaca pengantar pada artikel Apa Itu SAP Business One?.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap—berbasis proses nyata perusahaan import di Indonesia—tentang bagaimana SAP Business One untuk import membantu bisnis Anda bekerja lebih akurat, lebih cepat, dan lebih profit.
Kenapa Perusahaan Import & Wholesale Butuh ERP Terintegrasi?
Bisnis import memiliki risiko operasional yang unik. Tanpa sistem yang tepat, perusahaan mudah mengalami:
1. Perhitungan landed cost tidak akurat
Biaya freight, insurance, handling, document fee, PPN, bea masuk, PPh impor, dan trucking sering dicatat secara terpisah. Akibatnya, harga modal (COGS) tidak realistis dan margin sering salah. Dengan landed cost SAP B1, semua biaya ini bisa dialokasikan otomatis ke tiap item.
2. Sulit memantau shipment & BL
Tanpa sistem, importir kesulitan menjawab pertanyaan penting: barang sudah sampai mana, ETA kapal kapan, dan container mana yang delay. Informasi ini krusial untuk menjaga komitmen ke customer wholesale.
3. Stok tidak sinkron antar gudang
Barang import sering melalui beberapa titik: gudang pelabuhan, gudang transit, warehouse utama, hingga gudang reseller. Tanpa ERP seperti SAP Business One, akurasi inventory hampir mustahil dipertahankan, terutama bila bisnis sudah memiliki banyak cabang.
4. Error kurs & multi-currency
Fluktuasi USD, CNY, EUR dapat menyebabkan salah hitung nilai hutang dan harga modal. Dengan multi-currency SAP B1, sistem menangani kurs harian, realized dan unrealized forex gain/loss secara otomatis.
5. Kesulitan mencatat biaya tambahan
Importir sering harus menambah biaya trucking, stuffing, fumigasi, revisi biaya shipping, hingga biaya kontainer penalty. Jika tidak tercatat dengan benar, profit per item jadi tidak valid dan laporan manajemen menyesatkan.
Inilah sebabnya banyak perusahaan import beralih ke SAP Business One Indonesia sebagai ERP utama mereka.
Ingin tahu apakah SAP Business One cocok untuk proses import Anda?
Tim PT Sistem Anugrah Prima (SIGMA) siap membantu menganalisa alur bisnis import Anda — termasuk landed cost, multi-gudang, dan perhitungan COGS yang akurat.
Apa Itu SAP Business One dan Mengapa Cocok untuk Importer?
SAP Business One adalah ERP terintegrasi untuk perusahaan kecil-menengah yang mencakup modul:
- Purchasing & Procurement
- Inventory & Warehouse Management
- Financials & Accounting
- Sales & Distribution
- Production & MRP (untuk importir yang juga manufaktur)
- Multi-currency & multi-branch
- Perhitungan landed cost otomatis
Untuk perusahaan import, kombinasi modul purchasing, inventory, financial, dan landed cost menjadikan SAP B1 import sangat kuat dalam menjawab kebutuhan: akurasi modal, perencanaan stok, dan kontrol pembelian luar negeri.
Alur Bisnis Import End-to-End di SAP Business One
SAP Business One mendukung alur import secara lengkap. Berikut alur yang sering terjadi di perusahaan import Indonesia, mulai dari pemesanan hingga penjualan wholesale.
1. Purchase Request & Purchase Order (PO) Luar Negeri
Proses dimulai dari kebutuhan stok yang bisa terbaca dari laporan penjualan atau forecasting inventory. Buyer membuat PO kepada vendor luar negeri dengan:
- Mata uang asing (USD, CNY, EUR, dll.)
- Shipping terms: FOB, CIF, CFR, EXW
- Incoterms yang jelas
- ETA plan untuk perencanaan gudang dan kas
SAP B1 otomatis mengonversi kurs berdasarkan tanggal dokumen dan menjaga konsistensi nilai hutang dan inventory.
2. Goods Receipt PO (GRPO)
Ketika barang tiba, user membuat GRPO dengan referensi:
- BL number
- Packing list
- Container number
- Jumlah per pallet / carton
Jika terjadi over/under shipment, SAP B1 dapat menangkap perbedaan ini sehingga dashboard dan laporan stok tetap valid.
3. AP Invoice dari Supplier Luar Negeri
Faktur dari supplier dicatat sebagai AP Invoice dengan referensi PO dan GRPO. Selisih kurs yang terjadi otomatis diproses oleh sistem, sehingga nilai hutang dan biaya tetap wajar.
4. Landed Cost (Fitur Kunci SAP B1 untuk Import)
Inilah fitur yang membuat SAP Business One untuk import & wholesale sangat kuat. Modul Landed Cost mampu mengalokasikan:
- Freight dan ocean charges
- Insurance
- Handling fee & storage fee
- Bea masuk & pajak impor
- Biaya local transport, trucking, fumigasi, dll.
- Demurrage & detention fee kontainer
Biaya-biaya ini bisa dialokasikan berdasarkan jumlah, berat, volume, atau nilai barang. Hasil akhirnya adalah COGS per item yang sangat akurat sehingga laporan profit benar-benar bisa dipercaya.
5. Warehouse Putaway & Kontrol Multi-Gudang
Untuk perusahaan import, barang biasanya melewati beberapa gudang: pelabuhan, transit, warehouse utama, hingga gudang reseller. SAP B1 mendukung:
- Bin location
- Batch / serial number
- Lot number dan expiry date (jika relevan)
- Multi-gudang & multi-branch
Dengan demikian, seluruh pergerakan barang tercatat, dan audit inventory menjadi jauh lebih mudah.
6. Sales Order → Delivery → AR Invoice
Setelah stok siap, tim sales wholesale membuat Sales Order dan melanjutkannya menjadi Delivery dan AR Invoice. SAP B1 mendukung:
- Wholesale pricing per customer group
- Multi-level discount
- Multi-branch delivery
Semua transaksi terhubung ke inventory dan finance, sehingga margin tiap penjualan dapat dianalisa dengan cepat melalui laporan gross profit per item.
Butuh Demo SAP Business One untuk proses Import & Wholesale?
Lihat langsung bagaimana SAP Business One menghitung landed cost, memantau shipment, dan mengelola multi-gudang. Demo dilakukan langsung oleh konsultan berpengalaman dari PT Sistem Anugrah Prima (SIGMA).
Fitur Kunci SAP Business One untuk Perusahaan Import & Wholesale
1. Landed Cost Automation
Fitur landed cost memastikan semua biaya import dibebankan secara proporsional ke item yang tepat. Ini penting untuk menghindari kesalahan harga jual dan margin. Importir yang sebelumnya menghitung manual di Excel akan merasakan perbedaan besar dalam hal akurasi dan kecepatan.
2. Multi-Currency & Exchange Rate Update
SAP B1 mengelola kurs harian, realized, dan unrealized forex gain/loss. Anda tidak perlu lagi menghitung selisih kurs manual yang rentan error.
3. Container & Shipment Tracking
Informasi BL, container, dan ETA dapat direkam di dokumen yang relevan. Hal ini memudahkan tim purchasing dan sales untuk menjawab pertanyaan customer mengenai ketersediaan barang.
4. Inventory Management untuk Importer
SAP B1 mendukung multi-warehouse, bin location, batch/serial, dan metode penilaian stok seperti FIFO dan Moving Average. Hal ini sangat penting untuk importir yang menangani banyak SKU dan variasi produk.
5. Approval Workflow Pembelian
Karena nilai PO import biasanya besar, approval workflow di SAP B1 membantu manajemen mengontrol komitmen pembelian dengan lebih disiplin.
6. Forecasting & Safety Stock
Dengan memanfaatkan modul analitik dan demand prediction, SAP B1 dapat membantu Anda merencanakan pembelian import berdasarkan lead time dan tren penjualan historis.
Laporan Penting untuk Importir di SAP Business One
- Item Costed Inventory Report – melihat biaya modal setelah landed cost.
- Incoming Outstanding PO – memantau jadwal kedatangan container.
- Landed Cost Allocation Analysis – menganalisa distribusi biaya impor per item.
- Aging Inventory – mengidentifikasi barang slow-moving.
- Gross Profit per Item / Brand – mengukur profitabilitas tiap produk.
- Cash Flow Forecast – memprediksi kebutuhan kas terkait invoice import dan shipment.
Studi Kasus Singkat: Importir Consumer Goods
Sebelum SAP B1:
- COGS sering salah karena landed cost tidak lengkap.
- ETA barang tidak jelas, customer sering komplain.
- Stok antar gudang tidak sinkron.
- Laporan ke owner lambat dan sering direvisi.
Setelah SAP B1:
- Perhitungan landed cost menjadi konsisten.
- ETA shipment tercatat rapi di sistem.
- Stok lebih akurat dan siap audit.
- Profit per barang bisa dilihat dengan cepat.
Hasilnya, stok lebih efisien dan profitabilitas meningkat secara signifikan.
Berapa Biaya SAP Business One untuk Import & Wholesale?
Biaya SAP Business One untuk perusahaan import dan wholesale tergantung:
- Jumlah user dan modul yang digunakan
- Kompleksitas proses bisnis
- Pilihan deployment: on-premise atau SAP Business One Cloud
- Kebutuhan integrasi dengan sistem lain (misalnya POS, marketplace, WMS)
Untuk estimasi yang lebih akurat, Anda dapat menghubungi partner SAP Business One resmi di Indonesia.
Siapa yang Cocok Menggunakan SAP Business One untuk Import?
- Importir consumer goods
- Importir elektronik dan gadget
- Importir bahan baku industri
- Supplier wholesale dan distributor FMCG
- Importir fashion, garment, dan aksesoris
Jika bisnis Anda sangat bergantung pada akurasi landed cost dan kontrol stok lintas gudang, SAP Business One adalah investasi yang akan menghasilkan ROI besar dalam jangka menengah-panjang.
Ingin Demo atau Konsultasi SAP Business One untuk Import?
PT Sistem Anugrah Prima (SIGMA SAP) sebagai partner resmi SAP Business One Indonesia siap membantu Anda merancang solusi ERP untuk proses import & wholesale, termasuk konfigurasi landed cost, multi-gudang, dan integrasi dengan sistem lain.
Anda dapat:
- Menjadwalkan demo SAP Business One
- Berkonsultasi mengenai arsitektur sistem dan infrastruktur
- Mendapatkan estimasi biaya lisensi dan implementasi
Siap Optimalkan Bisnis Import Anda dengan SAP Business One?
PT Sistem Anugrah Prima (SIGMA) adalah Partner Resmi SAP Business One di Indonesia yang berpengalaman dalam implementasi perusahaan import & wholesale. Dapatkan estimasi biaya, timeline implementasi, dan konsultasi alur import secara gratis.
FAQ: SAP Business One untuk Perusahaan Import & Wholesale
Apa itu landed cost di SAP Business One?
Landed cost adalah fitur yang mengalokasikan seluruh biaya terkait import (freight, bea masuk, pajak, handling, dll.) ke barang yang diterima sehingga harga modal tiap item menjadi akurat.
Apakah SAP B1 cocok untuk perusahaan import?
Ya. SAP B1 memiliki kombinasi modul purchasing, inventory, finance, dan landed cost yang sangat kuat untuk bisnis import dan wholesale.
Apakah SAP B1 bisa menghitung biaya kontainer?
Bisa. Biaya kontainer dan biaya lain yang terkait pengiriman dapat dimasukkan ke dokumen landed cost dan dialokasikan ke item yang diimpor.
Apakah SAP B1 mendukung multi-gudang dan multi-branch?
Ya. SAP Business One mendukung multi-warehouse, multi-branch, dan bin location, sehingga sangat cocok untuk perusahaan yang memiliki banyak titik distribusi.